saat bersamanya aku sangat jarang merasakan apa itu perasaan bosan yang selama ini kusimpan.
mungkin memang karena sekolah kami lah yang memisahkan, sekolah kami yang sekarang berjauhan.
aku memang tidak tau apa yang dilakukannya selama kami masuk sekolah masing-masing, kami jarang bertemu, bahkan ngobrol. Mungkin saja karna aku yang terlalu sibuk sehingga dia sering merasa sendiri.
mungkin juga karna masalalu ku yang membuatnya seperti ini, atau mungkin temannya yang membuatnya seperti ini, ada 3 kemungkinan. Tapi, siapa tahu?
iya, memang semakin lama hubungan kami semakin renggang.
ketika disekolah aku sering memikirkannya, menuliskan namanya di buku ku. agar aku selalu ingat kalau aku mempunyai dia,sebagai salah stu orang terpenting, kekasih hatiku. candaan bahkan gombalan yang sering menggodaku dari mereka (re: teman baruku) sering sekali aku hiraukan, bahkan saat aku disuruh mendeskripsikan seseorang saat pelajaran bahasa inggris, aku justru membawa namanya kembali. apapun yang aku lakukan disekolah, aku berharap bisa menjadi seseorang yang baik bagi dia.
tapi aku salah, ia menduakan ku dengan beribu alasan yang dengan mudahnya dikeluarkan dan aku percaya begitu saja. bodohnya aku..
lalu, disaat wanita lain datang kepadaku dan menjelaskan semuanya, aku sadar, betapa bodohnya aku yang selalu mempercayainya dengan hati tulus yang aku punya. bisakah kalian rasakan apa yang aku rasakan saat itu? Sakit, ya. memang sakit. tapi aku bersyukur kepada Tuhan karna Ia telah menunjukan siapa dirinya sebenarnya, seperti apa bentuk hatinya, dan Tuhan baik karna Ia telah membuat hatiku ikhlas melepaskan orang yang sangat aku sayangi itu,
entah, aku yang terlalu bodoh karna terlalu mempercayinya atau dia yang bodoh menyianyiakan hati yang tulus untuknya. hanya Tuhan yang tahu, aku yakin semua perbuatan kita pasti ada balasannya, gatau berupa apa, yang pasti itu adalah rasa sayang Tuhan kepada kita dengan bentuk yang berbeda-beda.
No comments:
Post a Comment